Sabtu

Aqidah Pembelot

Ciri berikutnya adalah: kebanyakan mereka berusia muda, dn bodoh pemikirannya karena kurangnya kedewasaan. Mereka hanya mengandalkan semangat dan emosinya, tanpa dilandasi oleh ilmu dan pertimbangan yg matang. Ini akibat rasa pede yg keblablasan, merasa dirinya lebih pintar dalam menguasai ilmu Agama. Kadang kita temui, menysun kalimat Arab aja dia.......................... tau deh! Hal ini juga selaras dg apa yg di sabdakan Oleh Rosulullah SAW:
“Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda umurnya, bodoh pemikirannya. Mereka berbicara seperti perkataan manusia yang paling baik. Keimanan mereka tidak melewati kerongkongannya, mereka keluar dari agama ini seperti keluarnya anak panah dari buruannya. Di mana saja kalian temui mereka, bunuhlah mereka. Sesungguhnya membunuh mereka akan mendapatkan pahala pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
Rasulullah SAW menjuluki mereka dg gelar yg sangat jelek yaitu “anjing-anjing neraka” sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abi Aufa bhw dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“ Khawarij adalah anjing-anjing neraka. “ (HR. Ibnu Abi Ashim dalam As Sunnah dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Dlilalul Jannah). Hmmm......................
Moyang Kaum Khawarij lahir dari orang Arab Baduii. Hidup di padang pasir yg tandus membuat mereka bersifat sederhana dalam cara hidup dan pemikiran, tetapi keras hati serta berani, dan bersikap merdeka, mereka tetap bersikap bengis, suka kekerasan dn berani mati. Sebagai orang Badui, mereka tetap jauh dari ilmu pengetahuan. Ajaran-2 Islam sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an dn Hadits, mereka artikan menurut Dlohirnya dn harus dilaksanakan sepenuhnya. Dari sinilah sumber kerancuan pemahaman yg mengakibatkan Pentasybihan kepada Allah SWT. Seperti ketka memknai Yad, Wajah, ‘Ain yg berkait dg Allah, mereka memaknai Tangan, Muka, Mata yg haqiqi, tapi tidak seperti tangan, muka dan mata kita. Aneh kan? Ada tangan tapi tidak seperti tangan! Berrarti kan bukan tangan!!! Oleh karena itu iman dn paham mereka merupakan iman dan paham orang sederhana dalam pemikiran lagi sempit akal serta fanatik. Pemahaman Agama yg sempit membuat mereka tidak bisa mentolelir penyimpangan ajaran Islam menurut paham mereka, walau pun penyimpangan dalam bentuk kecil atau bahkan tidak menyimpang. Di sinilah inti masalahnya, bagaimana mudahnya mereka terpecah belah menjadi golongan2 kecil serta tentang sikap mereka yang terus menerus mengadakan perlawanan terhadap penguasa-penguasa Islam dan umat Islam yg ada di zaman mereka.
Orang orang Khawarij sangat mudah mencela dan menganggap sesat Muslim lain, bahkan Rasul saw. sendiri dianggap tidak adil dalam pembagian ghanimah. Kalau terhadap Rasul sebagai pemimpin umat berani berkata sekasar itu, apalagi terhadap Muslim yang lainnya, tentu dengan mudahnya mereka menganggap kafir. Mereka mengkafirkan S. Ali, Muawiyah, dan sahabat yang lain. Ada yg berani dg terang2an bhw S. Ali ketika perang Shiffin bukan di katakan dalam rangka jihad, melainkan hanya urusan politik saja. N’udlu billah min syirori al ahlaq. Fenomena ini sekarang banyak bermunculan. Sebab dari mudahnya mereka saling mengkafirkan adalah kelompok mereka mudah pecah disebabkan kesalahan kecil yang mereka perbuat. Saling mengkafirkan satu sama lain Adalah ciri utama mereka.
Fenomena sejarah membuktikan bahwa orang2 Khawarij adalah kaum yg paling mudah berburuk sangka. Mereka berburuk sangka kpd Rasulullah saw. bahwa beliau tidak adil dalam pembagian ghanimah, bahkan menuduh Beliau saw tidak mencari ridha Allah. Mereka tidak cukup sabar menanyakan cara dn tujuan Beliau saw melebihkan pembesar pembesar dibanding yg lainnya. Padahal itu dilakukan Rasulullah saw dalam rangka dakwah dan ta’liful qulub. Mereka juga menuduh S.’ Utsman sebagai nepotis dan menuduh S.Ali tidak mempunyai visi kepemimpinan yang jelas. Kita juga melihat fenomena mereka yg suka sekali mengkritik Para Imam Madlhab, dg alasan mereka bukanlah seorang yg Ma’shum. Kekurang ajaran mereka ini di lahirkan dg semboyan "Kembali kepada Alquran dan Hadist" tanpa mau merujuk lagi dg salah satu Madhhab yg Mu’tabar. Seakan Para Imam itu bodoh dalam ilmu Alquran dn Hadist. Selama 600 th Aqidah Ummat Islam telah di cemari Syirik, Bid’ah dan Khurofat, maka harus di lakukan pembaharuan! Buah dari itu semua, Kaum Muslimin kehilangan TAMAN MAKAM PAHLAWANnya. Dg alsan memberantas TBC.
Ini dibuktikan oleh kesaksian S.Ibnu Abbas ra. Mereka adalah orang yang sangat sederhana, pakaian mereka sampai terlihat serat2nya karena cuma satu dn sering dicuci, muka mereka pucat karena jarang tidur malam, jidat mereka hitam karena lama dalam sujud, tangan dn kaki mereka ‘kapalan’. Mereka disebut quro’ karena bacaan Al-Qur’annya bagus dn lama. Bahkan Rasulullah saw. sendiri membandingkan ibadah orang2 Khawarij dg sahabat yg lainnya, termasuk S. Umar bin Khottab, masih tidak ada apa apanya, apalagi kalau dibandingkan dg kita. Karena itu mereka menganggap ibadah kaum yg lain belum ada apa2nya.
Hadits Rasulullah saw menyebutkan bahwa mereka mudah membunuh orang Islam, tetapi membiarkan penyembah berhala. Ibnu Abdil Bar meriwayatkan, “Ketika Abdullah bin Habbab bin Al Art berjalan dg isterinya bertemu dg orang Khawarij dn mereka meminta kepada Abdullah untuk menyampaikan hadits hadits yg didengar dari Rasulullah saw., kemudian Abdullah menyampaikan hadits tentang terjadinya fitnah,
“Yang duduk pada waktu itu lebih baik dari yang berdiri, yang berdiri lebih baik dari yang berjalan….”
Mereka bertanya, “Apakah Anda mendengar ini dari Rasulullah?” “Ya,” jawab Abdullah. Maka serta-merta mereka langsung memenggal Abdullah. Dan isterinya dibunuh dg mengeluarkan janin dari perutnya.
Di sisi lain tatkala mereka di kebun kurma dn ada satu biji kurma yg jatuh kemudian salah seorang dari mereka memakannya, tetapi setelah yg lain mengingatkan bahwa kurma itu bukan miliknya, langsung saja orang itu memuntahkan kurma yg dimakannya. Dn ketika mereka di Kuffah melihat babi langsung mereka bunuh, tapi setelah diingatkan bhw babi itu milik orang kafir ahli dzimmah, langsung saja yang membunuh babi tadi mencari orang yg mempunyai babi tersebut, meminta maaf dan membayar tebusan.
Disebutkan dalam hadits dg sebutan Sufahaa-ul ahlaam (orang bodoh), berdakwah pada manusia untuk mengamalkan Al Qur’an dan kembali padanya, tetapi mereka sendiri tidak mengamalkannya dn tidak memahaminya. Merasa bahwa Al Qur’an akan menolongnya di akhirat, padahal sebaliknya akan membakarnya.
Orang orang Khawarij keluar dari Islam sebagaimana yg disebutkan Rasulullah saw., “Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah keluar dari busurnya.”
Mereka akan senantiasa ada sampai hari kiamat. “Mereka akan senantiasa keluar sampai yang terakhir keluar bersama Al Masih Ad Dajjal”
Kedudukan mereka sangat rendah. Di dunia disebut sebagai seburuk-buruk makhluk dn di akhirat disebut sebagai anjing neraka.

Zainal Wong-wongan (FB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar