http://bataviase.co.id/node/44359
surabaya 1101 2010
Yayasan Albayyinat melalui Ketua Bidang Organisasinya Habib Achmad Zein Alkaf meluncurkan karya buku fenomenal ke-14 berjudul "Export Revolusi Syiah ke Indonesia".
Buku ini pada edisi pertama peluncurannya dicetak sebanyak 5 ribu eksemplar. Saat peluncurannya kemarin juga dihadiri ulama besar dari Yaman bernama Habib Umar Bin Hafidz.
Buku setebal 312 halaman ini mengingatkan bahayanya aliran Syiah Imamiyyah Itsna'asyariyyah (Madzhab Ahlul Bait) bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Menteri Agama, TNI/Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), para ulama NU dan Muhammadiyah dan seluruh umat Islam Indonesia. "Buku ini penting bagi para pejabat dan ulama, agar tidak terpengaruh aliran Syiah," ujarnya kepada beritajatim.com di kediamannya, Ahad (10/1).
Yayasan Albayyinat adalah organisasi sosial keagamaan bergerak dalam bidang Dakwah Islammiyah berdasarkan Aqidah Ahlussunah Wal Jamaah. Yayasan Albayyinat membantu pemerintah dalam mewaspadai gerakan dan ajaran Syiah (saat ini menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait).
Penulis Habib Achmad Zein Alkaf yang kelahiran Kudus, 1 November 1942 juga merupakan anggota Komisi Fatwa MUI Jatim dan anggota Syuriah PWNU Jatim.
"Buku ini membentengi pemerintah, ulama dan umat Islam dari aliran sesat Syiah. Saat ini, banyak tokoh-tokoh NU dan Muhammadiyah yang mulai membela Syiah.
Mereka tidak sadar telah dipengaruhi para pimpinan Syiah dari Iran," kata ulama yang kenal dekat Alm KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi (Mursyid Tarekat Qodiriyah wan Naqsabandiyah Jatim dan pengasuh Ponpes Assalafi Al-Fitrah) ini.
Selain aliran Syiah dari Iran, menurut Habib Achmad, aliran sesat lainnya yang wajib diwaspadai adalah Jaringan Islam Liberal (JIL) dari Amerika, Ahmadiyah dari India dan Salafi/Wahabi dari Timur Tengah.
"Jelang Muktamar NU ke-32 di Makasar, kami minta warga NU jangan memilih pemimpin yang berafiliasi dengan Syiah. NU dengan Syiah tidak bisa bekerjasama, karena bagaikan air dengan minyak," imbuhnya.
Apakah siap digugat jika ada pihak yang merasa tidak diterima dengan tulisan di buku ini? "Albayyinat siap digugat dan diajak berdialog. Jika tidak sependapat, silakan menulis saran atau bantahan," tegasnya.
Ketua PWNU Jatim KH Moh Hasan Mutawakil Alallah menyatakan apa yang disampaikan penulis Habib Achmad lewat bukunya memang benar adanya. Yang menjadi sasaran bukan hanya mengancam aqidah umat Islam yang merupakan mayoritas komponen bangsa ini, melainkan juga konstitusi dan persatuan kesatuan Republik Indonesia (RI).
"Padahal jauh hari sebelum Khumaini dari Iran mengekspor faham Syiah-nya ke Indonesia, pendiri NU KH Hasyim Asyari sudah membentengi kaum nahdliyin dari Syiah. Yakni, menganjurkan agar warga NU berpegang dengan salah satu dari empat Madzhab yang tergabung dalam Ahlussunah Wal Jamaah, yakni Syafii, Maliki, Hanafi dan Hambali," tuturnya.
"Ulama di kalangan NU seluruh Jatim diimbau selalu membentengi warganya dari faham yang menyesatkan dan memecah belah umat. Serta, terjebak dalam gerakan fundamentalisme agama," pungkasnya
PWNU meminta pemerintah juga turun tangan dalam menangani masalah bahaya Syiah tersebut untuk menghindari terjadinya pergolakan antarpenganut mazhab di Irak atau Iran merembet ke Indonesia. (antara)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar